Coretan.
isinya cuma tentang saya, dia, tugas kuliah dan indonesia timur

Moke

Moke


Moke adalah minuman tradisional Maumere. Dibuat dari hasil penyulingan buah dan bunga pohon lontar atau enau. Proses pembuatannya sangat tradisional, diwariskan secara turun- temurun, dan dilanjutkan sampai sekarang.

Di Maumere, pohon enau tersebar di penjuru Maumere, dari Barat ke Timur. Proses pembuatan Moke lebih banyak berlangsung di kebun. Diperlukan keuletan, kesabaran, dan keahlian khusus untuk menghasilkan Moke kualitas terbaik.
Untuk mendapatkan satu botol moke butuh waktu sampai lima jam. Menantikan tetesan demi tetesan dari alat penyulingan yang terbuat dari bambu, dan wadah tempat penyimpanannya adalah kendi (kumbang dalam bahasa adat maumere). Dalam menikmati Moke masyarakat Maumere lebih menyukai rasa original tanpa dioplos dengan campuran lain, kalaupun ada mereka hanya menambahkan gingseng, anak rusa, akar- akaran dan paria untuk rendam dalam botol Moke. Efeknya bukan untuk cepat mabuk tetapi menambahkan kesegaran, vitalitas dan untuk kesehatan. Selain minuman adat, di Maumere Moke juga menjadi lambang kebersamaan. Moke akan sangat nikmat bila diminum beramai-ramai (disebut melingkar) dengan cara ini anda akan menikmati Moke dengan penuh rasa kekeluargaan, persaudaraan, keramahan khas orang Maumere, obrolan penuh kejujuran dan tentunya dengan humor- humor khasnya, dengan cara ini dijamin anda tidak akan keluar dari lingkaran. Moke juga tidak akan nikmat apabila tanpa pendorong atau teman minum, orang di Maumere menyebutnya ‘Lepeng’. Lepeng ikan kuah asam, ikan bakar, sop kambing, pisang bakar/rebus ditambah sambal lemon atau sambal balik tomat adalah teman minum paling andalan bila ingin meminum Moke.

Sayangnya fungsi asli Moke sebagai minuman adat belakangan ini disalah fungsikan oleh oknum yang meminumnya dengan tidak bertanggungjawab, salah satu akibatnya tingkat kecelakaan sangat tinggi terjadi akibat mabuk Moke. Selain itu pemerintah daerah juga kurang mendukung keberadaan Moke sebagai salah satu ‘aset’ daerah. Pemda justru mengeluarkan perda tentang perizinan, pengawasan, dan pengendalian minuman beralkohol, perda tersebut mendapatkan penolakan keras dari masyarakat. Harusnya yang perlu dilakukan oleh pemerintahan daerah adalah dengan melegalkan Moke dengan kadar tertentu, mendukung pelabelan, dan pelatihan kepada para pembuat Moke untuk meningkatkan kwalitas karena Moke sudah menjadi ikon Maumere yang sudah dikenal oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Ini merupakan salah satu peluag bisnis yang sangat menjanjikan apabila pemerintah daerah ataupun swasta dapat membaca peluang tersebut. Ambil contoh saja seperti Soju dari Korea, Sake dari Jepang atau Whiskey dari Skotlandia merupakan minuman beralkohol sekaligus identitas dari suatu daerah. Dan pada tahun 2011 katalog the Milionaires’ Club, Soju menempati peringkat satu merek minuman beralkohol dengan penjualan terbaik. Dan mudah- mudahan Moke dapat menjadi wakil Indonesia dalam kancah minuman beralkohol dunia.


Unknown Unknown Author

Bonjour & Welcome

Instagram

https://www.instagram.com/pvschal/
  • Popular
  • Recent
  • Comments

Facebook

https://www.facebook.com/pascalkore

About

Popular Posts